PT Midtou Aryacom Futures – Minyak 22 Februari 2024: Berbalik Naik Lagi Setelah Sempat Turun.

midtou

PT Midtou Aryacom Futures  – Harga minyak mentah WTI mengalami penurunan karena keprihatinan yang baru bahwa produksi minyak mentah global akan melebihi pertumbuhan permintaan akan minyak mentah dalam jumlah yang besar dari yang semula diperkirakan. Lambatnya pertumbuhan ekonomi Cina sebagai negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia, telah membuat kekuatiran yang baru mengenai berkurangnya secara signifikan permintaan akan minyak mentah dunia.

Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi Eropa hari Rabu, sempat melanjutkan penurunan ke bawah $77.00 diperdagangkan di sekitar $76.69 per barel, sebelum akhirnya berbalik naik lagi ke atas $77.00 diperdagangkan di sekitar $77.38 per barel.

Sementara itu, usaha OPEC untuk memangkas produksi minyak mentah seperti menabrak dinding yang tebal. Negara-negara yang memproduksi minyak mentah di luar OPEC seperti Amerika Serikat terus meningkatkan produksi minyak mentahnya yang sempat menyentuh level produksinya pada bulan November 2023.

Namun penurunan harga minyak mentah tidak bisa berlanjut karena kembali muncul kekuatiran akan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Pada hari Senin, militan Houthi menyerang kapal komersial lainnya Rubymar di selat Bab el-Mandeb dan memaksa para krew kapal untuk meninggalkan kapal.

Timur Tengah makin panas. Dua ledakan dilaporkan terjadi di jaringan pipa utama selatan-utara Iran.

BACA JUGA NEWS LAINNYA DI MIDTOU NEWS

Ledakan yang terjadi pekan lalu itu menghantam pipa gas alam dari Provinsi Chaharmahal dan Bakhtiari di barat Iran hingga ke kota-kota di Laut Kaspia. Pipa sepanjang sekitar 1.270 km (790 mil) dimulai di Asaluyeh, pusat ladang gas South Pars lepas pantai Iran.

Dilaporkan tak ada korban dalam serangan itu. Namun, media pemerintah menyebut pasokan telah terganggu di provinsi Khorasan Utara di timur laut, Lorestan di barat, dan Zanjan di barat laut.

Iran marah dan menujuk Israel sebagai dalang dari serangan, Rabu waktu setempat seusai rapat kabinet. Hal ini diyakini bagian dari ‘misi spionase’ Negeri Zionis, yang jarang diakui Tel Aviv.

‘”Ledakan saluran gas … adalah ulah Israel,” kata Menteri Perminyakan Javad Owji dikutip dari Al-Jazeera, Kamis (22/2/2024).

“Aksi terorisme dan sabotase,” tambahnya lagi.

Ia mengatakan hal tersebut tak hanya mengganggu layanan gas di sejumlah provinsi. Tapi juga membahayakan distribusi gas masyarakat.

Ia membandingkan serangan tersebut dengan serangkaian serangan misterius dan tidak diklaim terhadap jaringan pipa gas pada tahun 2011, termasuk serangan saat peringatan revolusi Iran tahun 1979. Desember lalu, sebuah kelompok peretas yang dituduh Iran memiliki hubungan dengan Israel telah mengklaim melakukan serangan siber yang mengganggu 70% pompa bensin Iran.

BACA JUGA NEWS LAINNYA DI MIDTOU NEWS

Iran dan Israel adalah musuh bebuyutan di kawasan. Sejumlah laporan bahkan menyebut Iran telah mencoba menargetkan situs nuklir Iran dalam beberapa serangan sabotase.

Perang di Gaza yang terjadi saat ini, juga telah memperburuk hubungan kedua negara. Houthi Yaman yang bersekutu dengan Iran, telah melancarkan serangan terhadap Israel dan pengiriman barang di Laut Merah sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza.

Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah Lebanon yang juga terkait dengan Teheran bahkan telah terlibat dalam serangan lintas batas yang semakin mematikan selama berbulan-bulan. Senin, Israel melancarkan serangan udara dan menyerang wilayah kota pelabuhan Sidon, Lebanon.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $76.99 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $75.39 dan kemudian $74.50.

“Resistance” yang terdekat menunggu di $78.57 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $79.49 dan kemudian $81.16.

Official PT Midtou

Sumber : cnbc indonesia & vibiznews

 PT Midtou Aryacom Futures  | Website Midtou Cabang Lampung

 PT Midtou Aryacom Futures  | News Product Midtou