PT Midtou Aryacom Futures – Turunnya harga minyak mentah WTI disebabkan ada kemajuan dalam hal negosiasi gencatan senjata antara Israel dengan Hamas yang difasilitasi di Qatar.
Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Kamis, berbalik turun dan diperdagangkan di sekitar $73.83 per barel, setelah sebelumnya sempat berhasil naik dari kerendahan mingguan di $75.43 ke sekitar $76.40 per barel.
Negosiasi gencatan senjata, paling tidak secara temporer, diisukan sudah mendekat finalisasi dengan para representatif dari Israel dan Hamas bertemu di negara yang memfasilitasi perdamaian di Qatar.
Sebelum terjadi kenaikan karena isu gencatan senjata Israel dengan Hamas, harga minyak mentah sempat terhenti dari kerugian selama tiga bulan di tengah ketegangan geopolitik yang berkelanjutan di Timur Tengah, yang membuat resiko supply minyak mentah global tetap tinggi.
Selain itu kenaikan harga minyak mentah WTI juga disebabkan oleh karena Direktur eksekutif The International Energy Agency (IEA) Fatih Birol, mengatakan bahwa permintaan minyak mentah global kemungkinan akan naik sebanyak 2mb/d pada tahun 2024, tingkat pertumbuhan serupa dengan yang dicapai pada tahun 2023.
Dia kemudian mengatakan bahwa permintaan terhadap minyak mentah masih akan terus naik sampai paling tidak tahuan 2030.
Selain itu, naiknya ketegangan geopolitik di Timur Tengah bisa berdampak terhadap potensi resiko supplies minyak mentah di daerah Timur Tengah yang akan bisa menaikkan harga minyak mentah.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $72.27 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $71.79 dan kemudian $70.46. “Resistance” yang terdekat menunggu di $75.67 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $76.13 dan kemudian $77.42.
Official PT Midtou Aryacom Futures
Sumber : cnbc indonesia
PT Midtou Aryacom Futures Lampung | Website Midtou Cabang Lampung
PT Midtou Aryacom Futures Lampung | News Product Midtou
