PT Midtou Aryacom Futures – Harga Minyak 03 Oktober 2024: Israel Siap Balas Dendam, Harga Minyak Mentah Makin Mahal

midtou

PT Midtou Aryacom Futures  – Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak November dipatok USD 70,10 per barel, naik 27 sen atau 0,39%. Tahun ini, harga minyak mentah AS telah turun sekitar 2%. Harga minyak Brent untuk kontrak Desember dipatok USD 73,90 per barel, naik 34 sen atau 0,46%. Tahun ini, patokan harga minyak global ini turun sekitar 4%.

Harga Bensin kontrak November senilai USD 1,9859 per galon, naik 0,98%. Tahun ini, bensin turun lebih dari 5%. Harga gas alam kontrak November sebesar USD 2,886 per seribu kaki kubik, turun 0,35%. Tahun ini harga gas naik hampir 15%.

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik pada perdagangan hari Rabu karena Israel berjanji untuk membalas serangan rudal Iran, meskipun harga minyak telah turun dari level tertinggi dalam sesi karena persediaan yang menurun di AS. Badan Informasi Energi merilis data persediaan minyak AS naik sebesar 3,9 juta barel minggu lalu sementara persediaan bensin meningkat sebesar 1,1 juta barel.

“Data persediaan cenderung menurun sangat kontras dengan latar belakang geopolitik saat ini yang mendorong harga lebih tinggi hari ini,” kata kepala analis minyak Kpler Matt Smith dikutip dari CNBC, Kamis(3/10/2024).

Minyak mentah AS naik hampir 4% di awal sesi karena para pelaku pasar khawatir Israel dapat menargetkan infrastruktur minyak Iran sebagai balasan atas serangan rudal balistik.

Cadangan Global Masih Tinggi

Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon pada selasa malam berjanji bahwa Israel akan melakukan respons menyakitkan kepada Iran. Ancaman Danon datang beberapa jam setelah Iran meluncurkan sekitar 180 rudal balistik ke Israel sebagai balasan atas pembunuhan para pemimpin Hamas dan Hizbullah.

“Pergantian berikutnya dalam spiral pembalasan ini mungkin melibatkan minyak, melalui penurunan kapasitas minyak Iran atau proksi Iran yang menyerang pengiriman minyak dan gas dari Teluk Persia,” jelas analis Piper Sandler dalam catatan ke klien hari Rabu. “Israel mungkin mengincar industri minyak Iran untuk memukul pendapatan Teheran dan menurunkan kemampuannya dalam berperang, tulis mereka.

Namun, premi risiko geopolitik harus tetap moderat mengingat kapasitas minyak cadangan yang tinggi secara global dan fakta bahwa telah terjadi gangguan produksi aktual yang terbatas, analis Goldman Sachs Yulia Zhestkova Grigsby memberi tahu klien hari Rabu.

OPEC+ berencana untuk meningkatkan produksi minyak pada bulan Desember, dan produksi AS telah mencapai rekor. Permintaan di Tiongkok, importir minyak mentah terbesar di dunia, juga lemah tahun ini.

Official PT Midtou

Sumber : liputan 6

 PT Midtou Aryacom Futures  | Website Midtou Cabang Lampung

 PT Midtou Aryacom Futures  | News Product Midtou

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *