PT Midtou Aryacom Futures – Lonjakan harga emas utamanya dipicu oleh melemahnya imbal hasil Keuangan Amerika Serikat setelah sejumlah bank sentral mengindikasikan akan memangkas suku bunga lebih lanjut. Selain bank sentral Amerika Serikat (AS) the Federal Reserve (The Fed), bank sental Eropa (ECB) dan bank sentral Inggris (BoE) juga mengindikasikan pemangkasan.
Imbal hasil Keuangan Amerika Serikat tenor 10 tahun melemah 4,016% atau terendah sejak 4 Oktober 2024. Emas tidak menawarkan imbal hasil sehingga melemahnya imbal hasil Keuangan Amerika Serikat berdampak positif ke emas.Harga emas dunia terbang dan mendekati rekor sepanjang masa pada hari ini. Sang logam mulia juga diproyeksi bakal terbang tinggi.
Harga emas masih melambung pada hari ini bahkan sempat menyentuh rekor intraday terbaru di level $ 2.685 kemarin. Pada hari ini, Kamis (17/10/2024), harga emas ada di posisi $ 2.673,55 atau naik tipis 0,04%.
Merujuk Refinitiv, harga emas dunia ditutup di posisi $ 2.673,24 per troy ons pada Rabu (16/10/2024) atau naik 0,46%. Harga penutupan tersebut adalah yang tertinggi sepanjang masa dan melewati rekor harga penutupan sebelumnya yakni $ 2.670 pada 26 September lalu.
“Ekspektasi pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Federal Reserve AS pada November semakin menguat, data inflasi yang lebih lemah di Eropa dan Inggris meningkatkan harapan untuk pelonggaran ECB dan BoE yang lebih agresif, yang mengarah pada imbal hasil yang lebih rendah secara umum yang mengangkat harga emas,” kata Peter A. Grant, wakil presiden dan strategi logam senior di Zaner Metals, kepada Reuters.
BACA JUGA NEWS LAINNYA DI MIDTOU NEWS
Lonjakan harga emas tidak akan berhenti pada hari ini. Sang logam mulia diperkirakan akan melesat ke $ 3.000.
“Ada kemungkinan luar biasa kita bisa melihat harga mendekati $3.000, dan itu mungkin mungkin terjadi pada kuartal pertama 2025,” tambah Grant.
Perangkat CME FedWatch menunjukkan saat ini trader melihat sekitar 94% kemungkinan pemotongan suku bunga Amerika Serikat sebesar 25 basis poin pada November.
Bank Sentral Eropa tampaknya akan memangkas suku bunga lainnya pada hari ini, Kamis (17/10/2024). Penurunan inflasi di Inggris juga mendorong adanya pemangkasan suku bunga bulan depan oleh Bank of England.
Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, mengatakan penggerak utama emas sangat beragam mulai dari risiko ketidakstabilan fiskal, daya tarik sebagai aset aman, ketegangan geopolitik, de-dolarisasi, ketidakpastian pemilihan presiden Amerika Serikat, dan pemotongan suku bunga oleh bank sentral
Delegasi di pertemuan tahunan London Bullion Market Association memperkirakan harga emas akan naik menjadi $2.941 dalam 12 bulan ke depan dan harga perak akan melonjak menjadi $45 per ons.
Sumber : cnbc indonesia
PT Midtou Aryacom Futures | Website Midtou Cabang Lampung
PT Midtou Aryacom Futures | News Product Midtou