PT Midtou Aryacom Futures – Pada akhir perdagangan kemarin, Rabu (7/8/2024) harga emas dunia (XAU) terkoreksi lagi 0,33% ke posisi $ 2.381,53. Depresiasi ini menjadi yang lima hari beruntun. Selama lima hari tersebut, emas sudah ambruk 2,72% atau hampir 3%.
Pelemahan lima hari ini juga menjadi yang pertama sejak awal Februari 2024. Pergerakan harga emas kemarin terbilang volatil. Secara intraday sempat ada rebound dengan menyentuh level tertinggi ke atas level psikologis $ 2.400.
Sementara pada pembukaan perdagangan pagi ini, Kamis (8/8/2024) sekitar pukul 06.05 harga emas dunia menanjak tipis 0,05% ke $ 2.382,76. Harga emas dunia masih lemah, dalam lima hari beruntun terkoreksi dan pada hari ini, Kamis (8/8/2024) masih potensi bergerak volatil.
Emas justru tenggelam di tengah ketegangan geopolitik yang tetap meningkat seiring Israel menunggu pembalasan Hamas atas pembunuhan pemimpinnya, Ismail Haniyeh. Intelijen Amerika Serikat menunjukkan bahwa respons tersebut mungkin ditunda hingga Kamis malam atau Jumat.
BACA JUGA NEWS LAINNYA DI MIDTOU NEWS
Sementara itu, Mesir menginstruksikan semua maskapai penerbangan nya untuk menghindari wilayah udara Iran selama tiga jam pada Kamis akibat ketegangan antara Israel dan Iran. Emas adalah aset aman dan biasanya menguat tajam begitu ada ketegangan politik atau ketidakpastian ekonomi. Lemahnya harga emas lebih dipengaruhi kenaikan indeks dolar Amerika Serikat (DXY) dan imbal hasil Keuangan Amerika Serikat.
Indeks dolar S kembali berlari kencang begitu pula imbal hasil Keuangan Amerika Serikat. Indeks dolar Amerika Serikat menguat ke 103,197 pada perdagangan kemarin, Rabu (7/8/2024) yang merupakan level terbaik nya dalam tiga hari terakhir. Sementara itu, imbal hasil Keuangan Amerika Serikat tenor 10 tahun meningkat ke 3,97% pada perdagangan kemarin, posisi tertinggi nya dalam empat hari terakhir.
Kenaikan imbal hasil Keuangan Amerika Serikat juga bisa memicu capital outflow dari pasar keuangan Indonesia sehingga IHSG dan rupiah bisa tertekan. Penguatan dolar Amerika Serikat dan imbal hasil Keuangan Amerika Serikat jelas menjadi kabar negatif bagi emas. Pembelian emas dipatok dalam dolar sehingga kenaikan dolar membuat emas menjadi kurang terjangkau bagi pembeli dari luar negeri. Imbal hasil Keuangan Amerika Serikat 10-tahun juga sedikit meningkat yang membuat emas menjadi kurang menarik karena emas tidak menawarkan imbal hasil.
BACA JUGA NEWS LAINNYA DI MIDTOU NEWS
Mengutip dari FXStreet, Analis TD Securities berkomentas bahwa pelaku pasar kini fokus pada data ekonomi Amerika Serikat terutama pada data Klaim Pengangguran Awal, yang diumumkan pada hari Kamis malam nanti.
“Klaim pengangguran pada hari Kamis adalah sesuatu yang pasar akan mencari konfirmasi dari perlambatan angka ekonomi, khususnya lapangan kerja.” ungkapnya dikutip dari Reuters.
Sementara itu, bank sentral utama Asia menahan diri untuk tidak membeli emas fisik. Laporan dari World Gold Council mengisyaratkan bahwa Cina tidak membeli logam mulia tersebut selama tiga bulan berturut-turut.
Sumber : cnbc indonesia
PT Midtou Aryacom Futures | Website Midtou Cabang Lampung
PT Midtou Aryacom Futures | News Product Midtou