Midtou – Minyak Mingguan 12 – 16 Februari 2024: Melanjutkan Kenaikan karena Ketegangan di Timur Tengah.

PT Midtou Aryacom Futures

Midtou – Harga minyak mentah WTI naik 0.25% karena meningkatnya konflik antara Israel dengan Hamas dengan Israel menolak tawaran gencatan senjata. Hal ini bersamaan dengan berkurangnya produksi di penyulingan minyak di Amerika Serikat menyebabkan kenaikan harga minyak mentah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak usulan gencatan senjata karena persyaratan yang tidak dapat diterima yang diajukan oleh Hamas. Hal ini diperkirakan akan membuat ketegangan di Timur Tengah menjadi semakin mendalam, yang akan bisa mendisrupsi supply minyak mentah.

Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi Amerika Serikat hari Jumat, hari perdagangan terakhir minggu lalu, melanjutkan kenaikan ke arah $77.00 di $76.55 per barel.

Turunnya supply minyak mentah akan mengakibatkan naiknya harga-harga minyak mentah. Kekuatiran terjadinya disrupsi supply minyak mentah di area Timur Tengah disebabkan karena akan meningkatnya kembali serangan dari pemberontak Houthi yang didukung Iran di Yaman sebagai protes terhadap serangan Israel terhadap Hamas.  

Militer Israel terus mengadakan serangan ke Jalur Gaza pada hari Jumat minggu lalu yang memicu kenaikan dalam harga minyak mentah sekitar 3% pada hari sebelumnya. Selain itu, pabrik-pabrik penyulingan minyak mentah di Amerika Serikat ditutup yang mendorong naik harga Gasoline dan Diesel.

BACA JUGA NEWS LAINNYA DI MIDTOU NEWS

Sementara itu, serangan Ukraina terhadap dua penyulingan minyak di Selatan Rusia, dan ekspor minyak mentah OPEC+ di bulan Februari yang lebih banyak daripada yang direncanakan membatasi kenaikan harga minyak mentah.

Selain itu, Departemen Treasury Amerika Serikat memberikan sanksi terhadap tiga perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab dan satu kapal yang terdaftar di Liberia karena melanggar batasan yang telah diterapkan oleh koalisi negara – negara Barat terhadap harga minyak mentah Rusia.

Hal lain yang membebani harga minyak mentah adalah investor tetap prihatin mengenaik melemahnya outlook permintaan ditengah melambatnya pertumbuhan ekonomi di Cina yang adalah importir minyak mentah top dunia. Selain itu, produksi minyak mentah dari Norwegia dan Guyana meningkat dan Rusia mengekspor lebih banyak minyak mentah pada bulan Februari akibat rusaknya penyulingan karena serangan drone dari Ukraina dan kerusakan tehnis.

Meskipun demikian, minyak mentah tetap berhasil membukukan keuntungan mingguan yang kuat dengan partisipan pasar menantikan angka inflasi konsumen Amerika Serikat yang krusial pada minggu ini agar bisa mendapatkan petunjuk yang baru mengenai jalur penurunan tingkat bunga Federal Reserve Amerika Serikat (the Fed).

Sementara itu turunnya perkiraan pertumbuhan produksi minyak mentah Amerika Serikat oleh Energy Information Administration (EIA), bersamaan dengan resiko geopolitik yang persisten akan bisa terus mendukung harga minyak mentah.

Pasar tetap menantikan data inventori minyak mentah terbaru pada minggu ini dari American Petroleum Institute (API) pada hari Rabu dan Energy Information Administration (EIA) pada hari Kamis.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $74.53 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $72.66 dan kemudian $71.69.

“Resistance” yang terdekat menunggu di $77.36 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $78.34 dan kemudian $79.01.

Official Midtou

Sumber : vibiznews

Midtou | Website Midtou Cabang Lampung

Midtou | News Product Midtou