Midtou – Mengutip CNBC, Sabtu (8/3/2025), harga minyak mentah Brent naik $ 1,04 atau 1,5% menjadi $ 70,50 per barel. Harga minyak mentah West Texas Intermediate Amerika Serikat naik 68 sen atau 1,02% dan ditutup pada $ 67,04 per barel.
Pada perdagangan awal, harga minyak Brent melonjak menjadi $ 71,40 sementara harga minyak WTI mencapai $ 68,22. Kenaikan harga minyak ini terjadi setelah Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan kepada wartawan bahwa kelompok produsen OPEC+ akan melanjutkan kenaikannya pada bulan April tetapi kemudian dapat mempertimbangkan langkah-langkah lain, termasuk mengurangi produksi.
Harga minyak dunia naik pada perdagangan hari Jumat setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam akan memberikan sanksi baru kepada Rusia jika gagal mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Ukraina.
Donald Trump menuliskan dalam sebuah posting di Truth Social bahwa ia sangat mempertimbangkan sanksi terhadap bank-bank Rusia dan tarif mahal terhadap produk-produk Rusia karena angkatan bersenjatanya terus melakukan serangan di Ukraina.
“Jika Anda tidak menyukai harga minyak saat ini, tunggu sebentar,” kata analis senior Price Futures Group Phil Flynn.
Sanksi Rusia
Flynn mengatakan, kenaikan harga minyak yang dipicu oleh sentimen OPEC+ dan kemungkinan sanksi ke Rusia mengalahkan berita lainnya, termasuk penundaan pembicaraan gencatan senjata permanen antara Israel dan Hamas.
“Saya pikir berita Rusia telah mengalahkan berita itu,” kata Flynn.
“Semuanya Rusia, Rusia, Rusia.” tambah dia.
“Kehati-hatian yang diungkapkan oleh Wakil Perdana Menteri Rusia Novak hanyalah cara lain untuk menegaskan kembali klausul persyaratan OPEC+ yang terkait dengan kondisi pasar. Kondisi ini akan menentukan apakah mereka akan mematuhi rencana untuk secara bertahap mengurangi pemotongan sukarela mereka,” kata analis Onyx Capital Group Harry Tchilinguirian.
Harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia turun ke level terendah sejak Desember 2021 pada hari Rabu setelah persediaan minyak mentah Amerika Serikat meningkat dan OPEC+ mengumumkan keputusannya untuk meningkatkan kuota produksi.
Kelompok tersebut mengatakan bermaksud untuk melanjutkan peningkatan produksi yang direncanakan pada April, dengan menambahkan 138.000 barel per hari ke pasar.
Ekspor Minyak Iran
Berita lainnya, komentar dari Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent mengindikasikan bahwa Amerika Serikat bermaksud untuk membatasi ekspor minyak mentah Iran dengan berbagai kebijakan internasional. Pemangkasan ini bahkan hingga level yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Pemerintahan Trump sedang mempertimbangkan rencana untuk memeriksa kapal tanker minyak Iran di laut. Aksi ini ditulis oleh salah satu media internasional yang mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.
Pemeriksaan kapal tanker Iran ini sebagai upaya untuk menekan ekspor minyak Iran hingga nol.
Kebijakan Tarif Trump
Pasar global telah terombang-ambing oleh kebijakan perdagangan yang berfluktuasi di Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar di dunia.
Pada hari Kamis, Trump menangguhkan tarif 25% yang telah dikenakannya pada sebagian besar barang dari Kanada dan Meksiko hingga 2 April, meskipun tarif baja dan aluminium masih akan berlaku pada 12 Maret.
Meskipun penundaan tarif memberikan sedikit kelegaan, pasar masih berjalan di atas tali yang ketat antara ketidakpastian kebijakan dan kekhawatiran kelebihan pasokan, kata Mukesh Sahdev dari Rystad Energy dalam sebuah catatan pada hari Kamis.
Sumber : Liputan 6
Midtou | Website Midtou Cabang Lampung
Midtou | News Product Midtou