Midtou – Harga Emas 28 Oktober 2024: Kena Prank Amerika, Harga Emas Dunia Ugal-ugalan bak Roller Coaster

PT Midtou Lampung

Midtou – Pada pekan ini, sejatinya pergerakan emas global volatil, di mana pada perdagangan Selasa lalu, harga emas sempat kembali mencetak rekor tertinggi barunya di $ 2.748,38. Namun sehari kemudian, Rabu, harga emas global langsung anjlok ke $ 2.717,54.

Kenaikan harga emas terhenti pada Rabu lalu terjadi setelah karena dolar Amerika Serikat yang lebih kuat dan kenaikan imbal hasil (yield) Keuangan Amerika Serikat mengimbangi dukungan dari permintaan safe haven terkait dengan pemilu Presiden Amerika Serikat pada 5 November dan perang Timur Tengah.

Harga emas pada perdagangan pekan ini terpantau bergairah, meski sepanjang lima hari perdagangan di pekan ini cenderung terlihat volatil karena terpengaruh oleh sentimen dari Amerika Serikat (AS) dan ketegangan di Timur Tengah.

Pada pekan ini, harga emas dunia melesat 1,01% secara point-to-point. Sementara pada perdagangan Jumat (26/10/2024) kemarin, harga emas ditutup menguat 0,44% di posisi $ 2.747,69.

Indeks dolar Amerika Serikat sempat terbang ke 104,431 pada perdagangan Rabu lalu. Indeks terbang ke level tertinggi sejak akhir Juli 2024 atau hampir empat bulan terakhir. Sementara itu, yield Keuangan Amerika Serikat tenor 10 tahun juga sempat melesat ke 4,21% atau tertinggi sejak 26 Juli 2024 pada Rabu lalu.

Penguatan dolar Amerika Serikat dan yield Keuangan Amerika Serikat berdampak negatif ke emas. Pembelian emas dikonversi ke dolar sehingga kenaikan dolar Amerika Serikat membuat emas menjadi makin mahal untuk dibeli sehingga mengurangi pembelian.

BACA JUGA NEWS LAINNYA DI MIDTOU NEWS

Emas juga tidak menawarkan imbal hasil sehingga kenaikan imbal hasil Keuangan Amerika Serikat membuat emas kurang menarik.

Namun di akhir pekan ini, harga emas kembali rebound hingga nyaris menyentuh kembali rekor tertingginya, meski dolar Amerika Serikat dan yield Treasury masih cukup perkasa.

Selain karena perkasanya dolar Amerika Serikat dan Keuangan Amerika Serikat, volatilnya emas global pada pekan ini juga disinyalir oleh huru-hara di Amerika Serikat terkait kontestasi pemilihan umum dan ketegangan di Timur Tengah.

Pada Rabu lalu, Wakil Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat Kamala Harris unggul tipis 46% berbanding 43% atas mantan Presiden dari Partai Republik Donald Trump, menurut jajak pendapat Reuters.

“Peluang kemenangan yang semakin menyempit antara kandidat presiden dari Partai Demokrat dan Republik ketika Kamala Harris mengambil alih sebagai calon dari Partai Demokrat, telah menciptakan ketidakpastian hasil, yang telah mendukung emas,” ujar analis di BNP Paribas dalam sebuah catatan.

Dengan pemilihan presiden Amerika Serikat yang tinggal dua minggu lagi, mantan Presiden Donald Trump dan Wakil Presiden Kamala Harris terjebak dalam pertempuran sengit untuk memenangkan beberapa negara bagian yang lebih kompetitif.

Sementara itu, ratusan penduduk Beirut meninggalkan rumah mereka saat Israel bersiap menyerang lokasi yang terkait dengan operasi keuangan Hizbullah, yang memperburuk kekhawatiran akan eskalasi konflik.

Official Midtou

Sumber : CNBC Indonesia

Midtou | Website Midtou Cabang Lampung

Midtou | News Product Midtou

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *