Midtou – Harga emas bergerak liar naik turun secara drastis sejak Kamis pekan lalu. Pada Kamis pekan lalu harga emas terbang 1,38% kemudian terjun 1,7% pada Jumat. Pada Senin pekan ini emas menguat tajam 0,54% tetapi jatuh lagi sebesar 0,6% pada perdagangan kemarin.
Sementara hari ini, Rabu (26/6/2024) pukul 06:32 , harga emas sedikit mengalami apresiasi tipis sebesar 0,02% ke angka $2.319,4.
Harga emas masih bergerak bak roller coaster. Harga sang logam mulia naik tipis pada hari ini setelah ambruk kemarin. Namun, harga emas di perkirakan akan menguat tajam ke depan sejalan dengan ketatnya persaingan antara kubu Cina-Rusia-Iran versus Amerika Serikat (AS) dan aliansi nya.
Melansir data Refinitiv, pada perdagangan kemarin, Selasa (25/6/2024) harga emas berakhir melemah 0,6% ke angka $2.319. Pelemahan emas ini berbanding terbalik dengan penguatan sebesar 0,54% pada hari Senin sebelumnya.
Dikutip dari Kitco, peningkatan ‘Perang Dingin 2.0’ antara Cina, Rusia, Iran, dan Korea Utara terhadap Amerika Serikat dan sekutunya adalah salah satu alasan utama mengapa emas kemungkinan akan melampaui kinerja logam lainnya pada paruh kedua tahun 2024. Banyak indikator lain yang juga mendukung pandangan ini, menurut Mike McGlone, Senior Commodity Strategist di Bloomberg Intelligence.
BACA JUGA NEWS LAINNYA DI MIDTOU NEWS
“‘Persahabatan tak terbatas’ antara pemimpin Rusia dan Cina mungkin telah mengubah tatanan global, dengan emas berada di tengah-tengahnya. Kami melihat logam mulia terus menguat di semester II.” tutur McGlone.
Seperti diketahui, dalam dua tahun terakhir, hubungan Rusia- Amerika Serikat memburuk karena perang Rusia-Ukraina. Amerika Serikat dan sekutunya di Eropa diberlakukan sejumlah larangan ekspor dan impor dari dan ke Rusia. Akibatnya produk-produk Rusia, termasuk logam, sulit mendapatkan pasar nya. Cina hadir sebagai pembeli terbesar komoditas Rusia.
Hubungan Amerika Serikat dan Iran juga memburuk dalam setahun terakhir. Dengan meruncingnya beberapa kekuatan dunia maka perang dingin 2.0 antara kubu Amerika Serikat dan sekutunya versus Cina – Rusia-Iran bisa terjadi. Ketegangan politik ini memicu ketidakpastian dan emas akan diuntungkan. Kebijakan bank sentral China yang membeli emas dalam jumlah besar di tengah krisis properti dan perlambatan ekonomi negaranya juga menguntungkan emas.
Harga emas bahkan bisa mendekati $ 3.000 pada semester II-2024 jika ketegangan geopolitik berlanjut dan bank sentral Amerika Serikat The Federal Resreve (The Fed) memangkas suku bunga.
BACA JUGA NEWS LAINNYA DI MIDTOU NEWS
McGlone juga menunjukkan korelasi lain yang sangat positif untuk harga emas, meskipun mereka memperkirakan kinerja negatif untuk ekonomi secara lebih luas.
Secara keseluruhan, Bloomberg Intelligence memperkirakan paruh kedua tahun ini kondisi emas lebih stabil karena ketidakpastian semakin menurun. Dengan kondisi ini maka harga emas diharapkan akan terus naik.
“Logam mulia berada di puncak skor kinerja tahunan kami dan industri di bagian bawah adalah tren yang mungkin akan mempercepat di semester II,” kata McGlone.
“Dolar Amerika Serikat tetap kuat tetapi harga perak, emas, dan tembaga naik. Ini bisa menjadi tanda kekuatan yang berbeda untuk logam-logam tersebut meskipun kami melihat risiko penormalan yang lebih besar untuk logam dasar.”
Sumber : cnbc indonesia
Midtou | Website Midtou Cabang Lampung
Midtou | News Product Midtou