Midtou – Harga Emas 03 Maret 2025: Prediksi Harga Emas Awal Maret 2025, Bisa Tembus Segini

PT Midtou Lampung

Midtou – Pada pekan terakhir Februari 2025, harga emas dunia di pasar spot diperdagangkan di harga $ 2.939,10 per ons. Setelah sempat turun ke level $ 2.924, harga emas kembali menguat dan hampir menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa minggu lalu, mencapai $ 2.955 pada Senin.

Harga Emas mengalami penurunan dalam sepekan terakhir, meskipun tidak ada faktor negatif tunggal yang secara langsung mempengaruhi pergerakannya. Para pedagang dan investor tampaknya masih bersikap hati-hati, menyebabkan emas mencatatkan penurunan mingguan pertamanya dalam lebih dari dua bulan.

Lantas bagaimana gerak harga emas pada pekan pertama Maret 2025? Berdasarkan Survei Emas Mingguan Kitco News, optimisme di kalangan pakar industri dan investor ritel semakin berkurang seiring dengan terus melemahnya harga emas di setiap sesi perdagangan.

Tekanan Koreksi di Pasar Emas

Menurut Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management, koreksi ini kemungkinan akan berlanjut dalam jangka pendek.

“Harga emas masih dalam tren turun. Tidak ada alasan untuk berpikir bahwa aksi ambil untung ini akan berhenti dalam waktu dekat. Namun, perlu diingat bahwa sejauh ini, emas baru turun kurang dari 4% dari puncaknya setelah mengalami kenaikan sebesar 12% tahun ini,” ujar Adrian, dikutip dari Kitco News, Minggu (2/3/2025).

Day juga menambahkan perbedaan harga emas antara pasar New York dan London bisa menyusut, yang berpotensi menekan harga lebih lanjut. 

“Namun, faktor-faktor fundamental yang mendorong pembelian emas selama dua tahun terakhir masih tetap kuat. Jika terjadi koreksi lebih lanjut hingga ke kisaran $ 2.600-an, kemungkinan itu hanya bersifat sementara,” tambahnya.

Harga Emas Berpotensi Melemah

Marc Chandler, Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex, juga memperkirakan harga emas masih berpotensi melemah dalam waktu dekat.

“Emas mencapai rekor tertinggi pada 24 Februari di sekitar $ 2.956. Namun, aksi ambil untung dalam beberapa hari terakhir telah menekan harganya,” jelas Chandler. 

Ia juga menyoroti bahwa emas justru menunjukkan perilaku lebih seperti aset berisiko dibandingkan sebagai aset safe haven.

Menurutnya, emas kini diperdagangkan di bawah rata-rata pergerakan 20 hari untuk dua sesi berturut-turut. 

Chandler memperkirakan bahwa level dukungan awal emas berada di kisaran $ 2.814, dengan kemungkinan turun lebih jauh ke $ 2.770 jika tekanan jual berlanjut. 

“Indikator momentum mulai menunjukkan pelemahan. Para pedagang sebaiknya berhati-hati dalam menentukan titik terendah hingga ada tanda-tanda teknis pembalikan arah,” tambahnya.

Optimisme Tetap Ada

Meskipun pasar tengah mengalami tekanan, tidak semua analis pesimis terhadap pergerakan emas. Rich Checkan, Presiden dan COO Asset Strategies International, justru yakin bahwa emas akan kembali menguat.

“Harga emas memang mengalami tekanan jual besar-besaran minggu ini, tapi aksi ambil untung ini sebenarnya wajar dan sehat. Saya memperkirakan emas akan segera menemukan dukungan kuat dan kembali naik minggu depan untuk mencoba menembus level $ 3.000,” jelasnya.

Hasil Survey Kitco

Minggu ini, 14 analis berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News, dengan sentimen bullish jangka pendek Wall Street hampir menguap. Hanya tiga pakar, atau 21%, yang memperkirakan harga emas akan naik selama minggu depan, sementara sembilan analis, atau 64%, memperkirakan penurunan harga logam mulia tersebut. Dua pakar lainnya, yang mewakili 14% dari total, memperkirakan perdagangan emas akan bergerak menyamping minggu depan.

Sementara itu, 138 suara diberikan dalam jajak pendapat daring Kitco, dengan para investor Main Street yang optimis menjadi minoritas untuk pertama kalinya dalam beberapa waktu. 62 pedagang eceran, atau 45%, memperkirakan harga emas akan naik lebih tinggi minggu depan.

Sementara itu 38 lainnya, atau 28%, memperkirakan logam kuning akan diperdagangkan lebih rendah. 38 investor lainnya, yang mewakili 28% dari total, memperkirakan emas akan berkonsolidasi dalam waktu dekat.

Sentimen Sepekan

Data ketenagakerjaan Amerika Serikat akan kembali menjadi fokus kalender berita ekonomi minggu depan, karena para pelaku pasar akan sangat menantikan rilis laporan nonfarm payrolls Februari pada Jumat pagi. 

Sorotan lainnya akan mencakup rilis estimasi IHK kilat Euro dan PMI Manufaktur ISM Amerika Serikat pada hari Senin, laporan ketenagakerjaan ADP dan PMI Jasa ISM Amerika Serikat pada hari Rabu, dan data klaim pengangguran mingguan pada Kamis.

Peristiwa besar lainnya minggu depan adalah keputusan kebijakan moneter Bank Sentral Eropa pada hari Kamis, dengan para ekonom memperkirakan penurunan suku bunga lagi.

Official Midtou

Sumber : CNBC

Midtou | Website Midtou Cabang Lampung

Midtou | News Product Midtou

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *